Obat steroid untuk asma banyak dikenal dengan sebutan obat kortikosteroid, kortikosteroid adalah salah satu obat antiinflamasi yang poten dan banyak digunakan dalam penatalaksanaan asma. mekanisme kerja dari obat steroid ini adalah dengan menghalangi pembentukan mediator oleh inflamasi, menghalangi pelepasan mediator dan menghalangi respon yang timbul akibat lepasnya mediator. kortikosteroid juga mengendalikan inflamasi yang mendasari dan dapat mengurangi keparahan dan frekuensi dari serangan akut. pada asma akut, pemberian kortikosteroid ini dapat mencegah terjadinya progresifitas dari eksaserbasi dan menurunkan kebutuhan opname, serta menurunkan morbiditas (kesakitan).
Steroid banyak digunakan sebagai obat-obatan yang mana memiliki efek samping yang bervariasi dari ringan sampai berat, yang cukup sering diantaranya hiperglikemia, osteoporosis, dan hipertensi. Apakah steroid memiliki efek samping dalam penggunaan jangka panjang? Bagaimana jika seseorang di haruskan menggunakannya dalam jangka panjang apakah berbahaya, jika berbahaya apa tindakan yg akan di ambil?
Walaupun steroid memiliki manfaat yang besar, berbagai temuan terbaru juga menunjukkan bahwa konsumsi obat ini memiliki banyak sekali efek samping. Bahkan, bila konsumsi obat ini diberikan dalam jangka waktu panjang dan tidak sesuai indikasi dari dokter, maka dampak bagi kesehatan yang lebih besar akan timbul, baik peningkatan keparahan penyakit atau timbulnya penyakit baru. Efek samping penggunaan steroid jangka panjang banyak sekali, meliputi gangguan kejiwaan seperti sulit tidur/insomnia atau depresi, kelainan mata (katarak, glaukoma) yang juga dapat terjadi pada penggunaan tetes mata steroid, penyakit jantung dan pembuluh darah (hipertensi, penyakit jantung koroner/infark miokard, gagal jantung), gangguan lemak darah (dislipidemia), pengentalan darah, gangguan saluran pencernaan (tukak lambung), peningkatan kadar gula darah/hiperglikemia (diabetes mellitus), gangguan cairan dan garam tubuh/elektrolit, pertumbuhan rambut berlebih pada wanita seperti kumis, jenggot, dada (hirsutisme), gangguan mekanisme penyembuhan luka, peningkatan kerentanan terhadap infeksi, lipodistrofi (gangguan penumpukan lemak tubuh), gangguan otot (miopati), gangguan tulang (osteoporosis, patah tulang karena tulang sangat rapuh, kerusakan tulang/osteonekrosis), serta gangguan tumbuh kembang anak.
Efek samping untuk penyakit-penyakit kronis yang umumnya mendapat steroid jangka panjang senantiasa kontrol teratur agar jenis obat dapat disesuaikan dan diberikan terapi pengganti steroid agar penyakitnya dapat terkendali dengan efek samping yang seminimal mungkin. dan sebaiknya melakukan pendekatan dengan hal-hal yang lebih positif, antara lain melalui diet bergizi seimbang, istirahat yang cukup dan berkualitas, serta menjaga kesehatan mental (mengelola stress psikologis) dan fisik (olahraga) dapat menjadi upaya utama untuk membentuk tubuh menjadi lebih baik.
Bagaimanakah mekanisme kerja dari steroid sehingga dapat memberikan efek hepatoprotektif hingga dapat mengatasi asma?
BalasHapusObat steroid untuk asma banyak dikenal dengan sebutan obat kortikosteroid, kortikosteroid adalah salah satu obat antiinflamasi yang poten dan banyak digunakan dalam penatalaksanaan asma. mekanisme kerja dari obat steroid ini adalah dengan menghalangi pembentukan mediator oleh inflamasi, menghalangi pelepasan mediator dan menghalangi respon yang timbul akibat lepasnya mediator. kortikosteroid juga mengendalikan inflamasi yang mendasari dan dapat mengurangi keparahan dan frekuensi dari serangan akut. pada asma akut, pemberian kortikosteroid ini dapat mencegah terjadinya progresifitas dari eksaserbasi dan menurunkan kebutuhan opname, serta menurunkan morbiditas (kesakitan).
HapusSteroid banyak digunakan sebagai obat-obatan yang mana memiliki efek samping yang
BalasHapusbervariasi dari ringan sampai berat, yang
cukup sering diantaranya hiperglikemia,
osteoporosis, dan hipertensi. Apakah steroid memiliki efek samping dalam penggunaan jangka panjang? Bagaimana jika seseorang di haruskan menggunakannya dalam jangka panjang apakah berbahaya, jika berbahaya apa tindakan yg akan di ambil?
Walaupun steroid memiliki manfaat yang besar, berbagai temuan terbaru juga menunjukkan bahwa konsumsi obat ini memiliki banyak sekali efek samping. Bahkan, bila konsumsi obat ini diberikan dalam jangka waktu panjang dan tidak sesuai indikasi dari dokter, maka dampak bagi kesehatan yang lebih besar akan timbul, baik peningkatan keparahan penyakit atau timbulnya penyakit baru. Efek samping penggunaan steroid jangka panjang banyak sekali, meliputi gangguan kejiwaan seperti sulit tidur/insomnia atau depresi, kelainan mata (katarak, glaukoma) yang juga dapat terjadi pada penggunaan tetes mata steroid, penyakit jantung dan pembuluh darah (hipertensi, penyakit jantung koroner/infark miokard, gagal jantung), gangguan lemak darah (dislipidemia), pengentalan darah, gangguan saluran pencernaan (tukak lambung), peningkatan kadar gula darah/hiperglikemia (diabetes mellitus), gangguan cairan dan garam tubuh/elektrolit, pertumbuhan rambut berlebih pada wanita seperti kumis, jenggot, dada (hirsutisme), gangguan mekanisme penyembuhan luka, peningkatan kerentanan terhadap infeksi, lipodistrofi (gangguan penumpukan lemak tubuh), gangguan otot (miopati), gangguan tulang (osteoporosis, patah tulang karena tulang sangat rapuh, kerusakan tulang/osteonekrosis), serta gangguan tumbuh kembang anak.
HapusEfek samping untuk penyakit-penyakit kronis yang umumnya mendapat steroid jangka panjang senantiasa kontrol teratur agar jenis obat dapat disesuaikan dan diberikan terapi pengganti steroid agar penyakitnya dapat terkendali dengan efek samping yang seminimal mungkin. dan sebaiknya melakukan pendekatan dengan hal-hal yang lebih positif, antara lain melalui diet bergizi seimbang, istirahat yang cukup dan berkualitas, serta menjaga kesehatan mental (mengelola stress psikologis) dan fisik (olahraga) dapat menjadi upaya utama untuk membentuk tubuh menjadi lebih baik.