Titrasi Alkalimetri

https://youtu.be/dxZWm_p9SV8 

Komentar

  1. Di jurnal yang saya baca
    https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pembuatan+asam+asetat+dari+air+kelapa+secara+fermentasi+kontinu+menggunakan+kolom+biooksidasi&btnG=#d=gs_qabs&t=1684936830279&u=%23p%3DcCdw36yQLU0J
    Sudah terakreditasi sinta 2
    Fermentasi asam asetat ada dua cara yaitu fermentasi alkohol dan fermentasi asam asetat. Yang mana fermentasi alkohol dilakukan jika bahan digunakan kaya akan gula namun tidak mengandung alkohol. Pada bahan yang miskin gula maka penambahan alkohol secara langsung dianggap lebih efektif daripada menambahkan gula untuk diubah menjadi alkohol. Dari dua cara fermentasi tersebut cara mana yang dilakukan oleh penelitian yang dilakukan di jurnal yang diambil oleh penyaji? Serta Bagaimana proses perubahan dari gula menjadi alkohol dan berubah menjadi asam asetat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam penelitian ini digunakan cara fermentasi asam asetat

      Fermentasi asam asetat merupakan suatu contoh fermentasi yang berlangsung dalam keadaan aerob. Fermentasi ini dilakukan oleh bakteri asam asetat (Acetobacter aceti) dengan substrat etanol. Jika diberikan cukup oksigen, mikroorganisme ini dapat memproduksi asam asetat dari berbagai macam bahan makanan yang beralkohol. fermentasi alkohol, adalah proses biologi di mana gula seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa diubah menjadi energi seluler dan juga menghasilkan etanol dan karbon dioksida sebagai produk sampingan. Fungsi gula pasir dalam fermentasi ini adalah untuk memberikan rasa manis dan sumber energi. Penelitian ini dilakukan sebagai penelitian lanjutan untuk mengetahui kadar asam asetat yang terkandung dalam buah kedondong melalui penambahan kamir Saccharomyces cerevisiae dan isolat bakteri terpilih BEN4, Larutan dimasukkan ke dalam botol yang telah disterilisasi dengan menambahkan starter yang telah berisi khamir Saccharomyces cerevisiae. Fermentasi pembentukan alkohol ini dilakukan selama 14 hari, Hasil dari fermentasi pertama kemudian difermentasi kembali menggunakan inokulum isolat BEN4 yang ditutup dengan kertas saring. Fermentasi kedua ini berlangsung secara aerob, mengubah alkohol menjadi asam asetat.

      Hapus
  2. Dari jurnal yang digunakan penyaji, kadar asam asetat kedondong yang dianalisis menggunakan metode titrasi alkalimetri hasil fermentasi akhirnya adalah 29,69%.
    Pertanyaannya, apakah analisis kadar asam asetat kedondong dapat dihitung dari maserat hasil maserasi? dan apakah hasil kadar akan lebih baik dari fermentasi atau tidak?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini